Pemeriksaan kehamilan secara rutin dan teratur merupakan cara untuk memantau perkembangan dan kesehatan janin dalam kandungan serta ibu hamil itu sendiri.
Dengan melakukan pemeriksaan ini maka bisa diketahui apakah ada gangguan kesehatan pada ibu atau janin dalam kandungan sehingga bisa diambil tindakan perawatan yang paling tepat.
Sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur sejak awal kehamilan. Pada awal kehamilan, pemeriksaan dilakukan satu bulan sekali.
Saat usia kehamilan memasuki usia 28 minggu maka pemeriksaan perlu ditingkatkan menjadi dua minggu sekali dan saat sudah memasuki usia 32 minggu maka pemeriksaan perlu dilakukan seminggu sekali. Saat sedang melakukan pemeriksaan ini, ibu hamil bisa mengajukan berbagai pertanyaan seputar kondisi kesehatan mereka serta janin dalam kandungan.
Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah:
1. Jenis-jenis pemeriksaan yang perlu dilakukan
Kunjungan ke dokter kandungan bisa dilakukan sebelum masa kehamilan yaitu dengan berkonsultasi mengenai jenis pemeriksaan yang perlu dilakukan. Tes yang umum dilakukan pra kehamilan adalah tes TORCH yang akan memeriksa kondisi kesehatan ibu secara menyeluruh khususnya yang berkaitan dengan fungsi kehamilan.
Bila memang hasil tes menunjukkan ada penyakit yang diderita oleh sang calon ibu, maka bisa dilakukan pengobatan terlebih dahulu. Selain itu sering juga dilakukan tes genetik untuk mengurangi resiko kelainan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Saat masa kehamilan sendiri, tes yang sering dilakukan adalah tes pemeriksaan darah untuk melihat kadar HB, trombosit, leukosit dan juga hematokrit. Bila terdeteksi adanya gejala anemia maka bisa dilakukan penanganan sejak dini
2. Usia kehamilan
Menanyakan usia kehamilan adalah pertanyaan yang wajib ditanyakan oleh setiap ibu hamil saat melakukan pemeriksaan awal di dokter kandungan.
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui usia kehamilan seseorang yaitu dengan melihat hasil pemeriksaan USG dan yang kedua adalah dengan cara manual menggunakan perhitungan berdasarkan hari pertama terakhir datang bulan yang dialami ibu hamil tersebut.
3. Kondisi kesehatan sang ibu dan bayi
Pertanyaan ini juga merupakan pertanyaan yang perlu dipertanyakan oleh ibu setiap melakukan pemeriksaan. Kondisi kesehatan ibu bisa berubah-ubah selama masa kehamilan dan hal ini bisa diketahui dengan pasti berdasarkan hasil pemeriksaan.
Salah satu hal yang mungkin ditemukan adalah adanya perkembangan kista dalam kandungan. Bila memang kondisi seperti ini ditemukan, maka akan dilakukan evaluasi untuk menentukan tindakan yang paling tepat untuk dilakukan. Pada skenario terburuk, kehamilan tersebut harus diakhiri demi keselamatan sang ibu dan juga bayi.
4. Hasil pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG bisa dilakukan beberapa kali selama masa kehamilan. Jangan lupa untuk menanyakan hasil USG tersebut karena walaupun sang ibu bisa melihat gambar dari bayi dalam kandungan, namun bukan berarti sang ibu benar-benar mengerti apa yang perlu diperhatikan. Hasil USG akan menunjukkan banyak hal misalnya adanya kantong kehamilan yang berkembang di awal kehamilan, perkembangan bayi dan bentuk tubuh bayi dalam kandungan dan juga pemeriksaan denyut jantung.
5. Suplemen
Pada umumnya ibu hamil akan diberikan resep berupa suplemen yang perlu dikonsumsi secara teratur selama masa kehamilan. Suplemen ini pada umumnya berupa asam folat untuk mencegah terjadinya cacat bawaan dan juga zat besi untuk mencegah anemia. Tidak perlu ragu untuk menanyakan apa saja suplemen yang dibutuhkan tentu saja berdasarkan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan demi kesehatan sang ibu dan juga janin dalam kandungan.
Dengan melakukan pemeriksaan ini maka bisa diketahui apakah ada gangguan kesehatan pada ibu atau janin dalam kandungan sehingga bisa diambil tindakan perawatan yang paling tepat.
Sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur sejak awal kehamilan. Pada awal kehamilan, pemeriksaan dilakukan satu bulan sekali.
Saat usia kehamilan memasuki usia 28 minggu maka pemeriksaan perlu ditingkatkan menjadi dua minggu sekali dan saat sudah memasuki usia 32 minggu maka pemeriksaan perlu dilakukan seminggu sekali. Saat sedang melakukan pemeriksaan ini, ibu hamil bisa mengajukan berbagai pertanyaan seputar kondisi kesehatan mereka serta janin dalam kandungan.
Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah:
1. Jenis-jenis pemeriksaan yang perlu dilakukan
Kunjungan ke dokter kandungan bisa dilakukan sebelum masa kehamilan yaitu dengan berkonsultasi mengenai jenis pemeriksaan yang perlu dilakukan. Tes yang umum dilakukan pra kehamilan adalah tes TORCH yang akan memeriksa kondisi kesehatan ibu secara menyeluruh khususnya yang berkaitan dengan fungsi kehamilan.
Bila memang hasil tes menunjukkan ada penyakit yang diderita oleh sang calon ibu, maka bisa dilakukan pengobatan terlebih dahulu. Selain itu sering juga dilakukan tes genetik untuk mengurangi resiko kelainan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Saat masa kehamilan sendiri, tes yang sering dilakukan adalah tes pemeriksaan darah untuk melihat kadar HB, trombosit, leukosit dan juga hematokrit. Bila terdeteksi adanya gejala anemia maka bisa dilakukan penanganan sejak dini
2. Usia kehamilan
Menanyakan usia kehamilan adalah pertanyaan yang wajib ditanyakan oleh setiap ibu hamil saat melakukan pemeriksaan awal di dokter kandungan.
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui usia kehamilan seseorang yaitu dengan melihat hasil pemeriksaan USG dan yang kedua adalah dengan cara manual menggunakan perhitungan berdasarkan hari pertama terakhir datang bulan yang dialami ibu hamil tersebut.
3. Kondisi kesehatan sang ibu dan bayi
Pertanyaan ini juga merupakan pertanyaan yang perlu dipertanyakan oleh ibu setiap melakukan pemeriksaan. Kondisi kesehatan ibu bisa berubah-ubah selama masa kehamilan dan hal ini bisa diketahui dengan pasti berdasarkan hasil pemeriksaan.
Salah satu hal yang mungkin ditemukan adalah adanya perkembangan kista dalam kandungan. Bila memang kondisi seperti ini ditemukan, maka akan dilakukan evaluasi untuk menentukan tindakan yang paling tepat untuk dilakukan. Pada skenario terburuk, kehamilan tersebut harus diakhiri demi keselamatan sang ibu dan juga bayi.
4. Hasil pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG bisa dilakukan beberapa kali selama masa kehamilan. Jangan lupa untuk menanyakan hasil USG tersebut karena walaupun sang ibu bisa melihat gambar dari bayi dalam kandungan, namun bukan berarti sang ibu benar-benar mengerti apa yang perlu diperhatikan. Hasil USG akan menunjukkan banyak hal misalnya adanya kantong kehamilan yang berkembang di awal kehamilan, perkembangan bayi dan bentuk tubuh bayi dalam kandungan dan juga pemeriksaan denyut jantung.
5. Suplemen
Pada umumnya ibu hamil akan diberikan resep berupa suplemen yang perlu dikonsumsi secara teratur selama masa kehamilan. Suplemen ini pada umumnya berupa asam folat untuk mencegah terjadinya cacat bawaan dan juga zat besi untuk mencegah anemia. Tidak perlu ragu untuk menanyakan apa saja suplemen yang dibutuhkan tentu saja berdasarkan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan demi kesehatan sang ibu dan juga janin dalam kandungan.
0 komentar:
Monggo komentar kritik, saran di kolom dibawah ini atau hanya sekedar titip salam ke pacar juga boleh ... :D
Terus jadikan blog footherbal menjadi blog terbaik buat mencari ilmu kesehatan, kehamilan, gaya hidup, kecantikan dan lain sebagainya ... :)
Jangan menaruh link aktif/pasif di kolom komentar ya bosss ... !!!